Skip to content Skip to main navigation Skip to footer

ABDIMASGANA KWARDA BANTEN IKUTI PELATIHAN MANAJEMEN KEDADURATAN BENCANA

SERANG, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Banten mengutus Andalan Pengabdian Masyarakat dan Penanggulangan Bencana (Abdimasgana) Kak Sarip dan Kak Iyob Mengikuti pelatihan Manajemen Kedaruratan Bencana yang diselenggarakan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka tanggal 26 November hingga 1 Desember 2021 di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta Timur. selain Kwarda Banten kegiatan ini diikuti pula oleh Kwartir Daerah Regional II yang meliputi Jawa, Bali dan Nusa Tenggara.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Jendral Kwartir Nasional Kak Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar Utomo, S.IP, M.AP. atas nama Ketua Kwartir Nasional Sebelum membacakan sambutan Ketua Kwarnas, Kak Bachtiar bercerita akan bahaya COVID-19 yang harus terus diwaspadai. Kak Bachtiar menyontohkan apa yang terjadi pada diri dan keluarganya hingga ada yang meninggal dunia.

Oleh karena itu, Kak Bachtiar menghimbau agar seluruh rangkaian pelatihan wajib menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Diawali dengan tes antigen dan tetap disiplin 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun pada air mengalir.

Dalam sambutan Ketua Kwarnas, Kak Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso yang dibacakan oleh Kak Bachtiar, pelatihan ini merupakan salah satu upaya Gerakan Pramuka untuk menghadapi ancaman bencana di negqra Indonesia yang notabene merupakan negara yang rawan bencana.

“Sebagai negara yang berada dalam cincin api atau ring of fire, maka berbagai bencana alam sangat mungkin terjadi di setiap kesempatan, bagaimana kita mempersiapkan diri menghadapi bencana tersebut, tentu saja dengan pelatihan yang benar,” ujar Kak Budi Waseso seperti yang dibacakan Kak Bachtiar.

Lebih lanjut Kak Budi Waseso juga menyampaikan bahwa pelatihan yang diadakan seyogyanya meliputi berbagai aspek dalam manajemen kedaruratan bencana mulai dari usaha pencegahan, mitigasi kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan yang berkaitan dengan kejadian bencana.

“Termasuk tahap setelah bencana terjadi, yaitu berupa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi,” tegas Ka Kwarnas.

Harapan Kak Budi Waseso, pelatihan ini mampu menjadi acuan sekaligus melahirkan para Pramuka yang mampu berperan aktif dalam setiap terjadiya kedaruratan bencana.

Seperti tujuannya, kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran serta Pramuka Peduli di semua tingkatan pada penanganan darurat bencana yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk lokakarya dan Focus Group Discussion.

1 Komentar

Buat komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *